Kamis, 13 Desember 2012

Hadits Maudhu’ (Palsu) tentang Fadhilah Surat Al Ikhlas



:: Hadits Maudhu’ (Palsu) tentang Fadhilah Surat Al Ikhlas.

Sebelumnya Nyuwun ngapunten, hadits yang tersebut tentang fadhilah (keutamaan) membaca surat al Ikhlas, saya cari di “maktabah syamilah” ternyata seperti berikut;

وأما حديث (من مر بالمقابر فقرأ (قل هو الله أحد) إحدى عشر مرة ثم وهب أجره للاموأت أعطي من الاجر بعدد الاموات).


Adapun hadits “Barang siapa yang melewati kuburan lalu membaca (Qul huwallahu ahad, sebelas kali) kemudian menghadiahkan pahalanya untuk orang yang meninggal, ia akan diberi pahala sebanyak penghuni kuburan



فهو حديث باطل موضوع، رواه أبو محمد الحلال في (القراءة على القبور) (ق 201 / 2) والديلمي عن نسخة عبد الله بن أحمد بن عامر عن أبيه عن علي الرضا عن آبائه، وهي نسخة موضوعة باطلة لا تنفك عن وضع عبد الله هذا أو وضع أبيه، كما قال الذهبي في (الميزان) وتبعه الحافظ ابن حجر في (اللسان) ثم السيوطي في (ذيل الاحاديث الموضوعة)، وذكر له هذا الحديث وتبعه ابن عراق في (تنزيه الشريعة المرفوعة، عن الاحاديث الشيعة الموضوعة)

Hadits ini adalah hadits bathil maudhu’ (palsu), diriwayatkan oleh Abu Muhammad Al hallaal dalam kitab Al qiro’ah ‘alal qubur (2/201) dan Ad Dailamy dari transkip Abdullah bin Ahmad bin Amir dari ayahnya dari Ali Ridho dari bapaknya, dan ini adalah transkip palsu lagi bathil tidak lepas dari pemalsuan Abdullah atau ayahnya, sebagaimana dikatakan oleh Ad Dzahaby dalam kitab “Al Mizan”, di ikuti oleh Al Hafidz ibnu Hajar dalam kitab “Al lisan” kemudian As Suyuthi dalam kitab “Dzailul Ahaditsil Maudhu’ah”  di ikuti juga oleh Ibnu ‘Iroq dalam kitab “Tanzihus Syari’ah al Marfu’ah ‘anil Ahaaditsis Syi’ah al Maudhu’ah”.


وقد عزاه هذا إلى الدار قطني، وأظنة وهما، فإني لم أجد غيره عزاه إليه، ثم إن المعروف عند
المشتغلين بهذا العلم أن العزو إلى الدار قطني مطلقا يراد به كتابه (السنن)، وهذا الحديث لم أره فيه.


Hadits ini –menurut prasangka dan anggapan- diangkat kepada Ad Daruquthny, sementara para ahli hadits yang berkecimpung dalam disiplin ilmu hadits mengatakan jika dinisbatkan kepada Ad Daruquthni secara mutlak maka yang di maksud ialah kitab beliau “Sunan Ad Daruqthny”  dan hadits ini tidak didapati didalamnya.

Sumber : Kitab “Ahkamul Janaiz” Syekh Albany (1/193)

Grup bbm #Agama=Nasehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar